Juara Piala Dunia 2022 Adalah Qatar Dengan Tuan Rumah Argentina Benar Atau Salah

Juara Piala Dunia 2022 Adalah Qatar Dengan Tuan Rumah Argentina Benar Atau Salah

Negara mana saja yang akan melaju ke Piala Dunia, dan siapa yang dijagokan menang?

Kualifikasi Piala Dunia 2022 dimulai sejak tiga tahun lalu.

Tim dari berbagai benua bermain dalam grup, dan tim teratas akan melaju ke babak final, termasuk tim lain yang lolos kualifikasi melalui playoff.

Timnas Prancis yang menjadi juara Piala Dunia 2018 dipastikan lolos, tapi juara timnas Eropa lainnya yaitu Italia gagal di babak kualifikasi.

Pada final nanti, sebanyak 32 tim dari berbagai negara dunia akan masuk ke dalam delapan grup. Tiap grup terdiri dari empat tim. Tim dari benua yang sama akan dipisahkan - kecuali negara-negara Eropa, di mana ada ketentuan maksimal dua tim bisa berada dalam satu grup.

Brasil, Inggris, Prancis, dan Spanyol merupakan negara-negara yang dijagokan untuk memenangkan Piala Dunia 2022.

Sumber gambar, Getty Images

Fakta Menarik Tentang Adu Penalti di Final Piala Dunia

Fun fact! Final Argentina vs Prancis pada 18 Desember 2022 di Stadion Lusail, Qatar menjadi satu dari tiga final Piala Dunia yang harus ditentukan melalui adu penalti, lho!

Laga pertama final Piala Dunia yang harus melewati adu penalti yaitu final Piala Dunia 1994 saat Brasil bertemu dengan Italia, sedangkan final Piala Dunia kedua yang masuk adu penalti yaitu ketika Italia berhadapan dengan Prancis pada Piala Dunia 2006.

Nah, itu artinya masing-masing tim Italia dan tim Prancis sudah menjalankan adu penalti di dua final Piala Dunia.

Italia berhasil memenangkan pertandingan adu penalti keduanya di babak final, sedangkan Prancis mengalami kekalahan pada kedua serinya, termasuk final Piala Dunia Qatar 2022 ini.

Baca Juga: Ini Lagu Piala Dunia dari Tahun 1962 Hingga 2022

Memangnya, siapa saja ya nama-nama yang masuk susunan pemain Argentina yang berhasil mengalahkan juara Piala Dunia seri sebelumnya ini? Simak daftarnya berikut ini!

Piala Dunia 2022: Dramatis, Argentina juara, tekuk juara bertahan Prancis melalui adu penalti - 'final terbaik' sepanjang masa

Sumber gambar, Getty Images

Argentina menjuarai Piala Dunia 2022 setelah secara dramatis menekuk juara bertahan Prancis melalui adu penalti.

Hingga babak perpanjangan waktu berakhir, kedudukan imbang 3-3.

Argentina selalu unggul terlebih dahulu, namun keunggulan ini selalu bisa dikejar oleh bintang Prancis, Kylian Mbappe, yang mencetak tiga gol.

Saat ada penalti, Argentina menyarangkan empat gol, sementara Prancis dua gol.

Timnas Argentina harus menunggu 36 tahun untuk mengangkat trofi Piala Dunia.

Terakhir kali mereka juara adalah pada 1986 di Meksiko, berkat kontribusi besar pemain jenius Diego Armando Maradona.

Ini adalah trofi ketiga bagi Argentina. Dua lainya pada 1986 dan 1978.

Kali ini, kontribusi besar diberikan oleh salah satu pemain terbaik sepanjang masa: Lionel Messi.

Pemain klub PSG ini dinobatkan sebagai pemain terbaik dalam turnamen Piala Dunia 2022, yang dihelat di Qatar.

Para komentator menyebut ini adalah final Piala Dunia terbaik sepanjang masa.

Sumber gambar, Getty Images

Sebelum final, tema pembicaraan yang ramai adalah: siapa yang pada akhirnya mengangkat trofi.

Final Piala Dunia antara Argentina melawan Prancis berlangsung di Stadion Lusail, Qatar, Minggu (18/12), pada pukul 22.00 WIB.

Sumber gambar, Getty Images

Sumber gambar, Getty Images

Messi, 35 tahun, telah memenangkan rekor tujuh Ballon d'Or - penghargaan yang diberikan kepada pemain terbaik di dunia - tetapi dia belum pernah memenangkan penghargaan terbesar dalam sepak bola, Piala Dunia.

"Orang-orang mengatakan Prancis adalah favorit, tetapi kami memiliki keuntungan memiliki pemain terhebat sepanjang masa," kata penjaga gawang Argentina, Emiliano Martinez.

“Kami selalu suka mendengar lawan difavoritkan karena kami tidak merasa superior atau inferior dari siapapun.

"Tapi, seperti yang selalu saya katakan, kami memiliki pemain terhebat sepanjang masa. Dan dengan pertahanan yang bagus, kami memiliki banyak peluang untuk mencapai tujuan kami."

Manajer Prancis Didier Deschamps menjadi kapten, saat negaranya menjuarai Piala Dunia 1998 dan kemudian, sebagai pelatih, dia membawa timnya meraih juara di Rusia empat tahun lalu.

Dia berkata: "Saya tahu Argentina, banyak orang di seluruh dunia, dan mungkin beberapa orang Prancis, berharap Lionel Messi bisa memenangkan Piala Dunia, tapi kami akan melakukan segalanya untuk mencapai tujuan kami."

Sumber gambar, Getty Images

Bisakah Messi membawa Argentina memenangkan Piala Dunia untuk pertama kalinya sejak 1986?

Di final, dua pencetak gol terbanyak turnamen ini saling berlomba untuk memenangkan Sepatu Emas.

Baik Messi dan Mbappe telah mencetak lima gol di Qatar, sementara Olivier Giroud dari Prancis dan Julian Alvarez dari Argentina tertinggal satu angka dengan empat gol.

Messi membantu Argentina mencapai final 2014 di Brasil, meskipun pemain Jerman Mario Gotze mencetak satu-satunya gol saat tim Eropa itu menang 1-0 setelah perpanjangan waktu.

Namun pemain Paris St-Germain itu kini kembali menjadi kekuatan pendorong bagi Argentina untuk melaju ke laga final di Qatar.

Dia mengonversi penalti awal di pertandingan pertama mereka sebelum negaranya kalah 2-1 dari Arab Saudi dan kemudian mencetak gol dalam kemenangan penting 2-0 atas Meksiko.

Kemenangan 2-0 atas Polandia membuat Argentina memuncaki Grup C, dengan Messi juga mencetak gol dalam kemenangan 2-1, di babak 16 besar atas Australia.

Argentina tampak memegang kendali saat melawan Belanda di perempat final. Mereka memimpin 2-0 setelah 82 menit.

Tetapi Belanda mencetak dua gol melalui Wout Weghorst, menyamakan kedudukan di menit ke-11 waktu tambahan untuk membawa hasil imbang ke perpanjangan waktu.

Drama itu berakhir dengan adu penalti di mana Martinez menyematkan dua tendangan dan Argentina maju ke semifinal.

Di putaran selanjutnya, gol dari Messi dan dua gol dari Alvarez dari Manchester City memberi mereka kemenangan 3-0 atas Kroasia di semifinal.

Argentina telah memenangkan turnamen itu dua kali, di kandang sendiri pada 1978 dan di Meksiko pada 1986. Kini, mereka mengincar kesuksesan ketiga.

"Saya sudah mulai emosional karena mereka telah memberikan segalanya dengan tulus," kata manajer Lionel Scaloni. "Mari berharap kami memenangkan gelar dan jika tidak bisa, mereka harus bangga, karena ini adalah momen untuk dinikmati."

Serangan penyakit menghambat persiapan Prancis

Sumber gambar, Getty Images

Mbappe, 23 tahun, kini tengah mengejar kesuksesan keduanya di Piala Dunia dan berperan penting dalam membawa Prancis ke final.

Dia mencetak satu gol saat Prancis mengalahkan Australia 4-1 dan dua gol saat berhadapan dengan Denmark 2-1, sehingga dipastikan lolos ke babak 16 besar walau masih menyisakan satu pertandingan.

Situasi itu memungkinkan Deschamps untuk mengistirahatkan pemain dan, meski kalah 1-0 dari Tunisia, mereka memenangkan Grup D.

Mbappe kembali mencetak dua gol dalam kemenangan 3-1 di babak 16 besar atas Polandia.

Di perempat final mereka menghadapi Inggris, skuad asuhan Gareth Southgate, dan sempat memimpin melalui Aurelien Tchouameni, tetapi Harry Kane menyamakan kedudukan melalui penalti.

Olivier Giroud membuat Prancis unggul dan menang 2-1 setelah Kane gagal melakukan tendangan penalti kedua.

Prancis mengalahkan tim kejutan di turnamen ini, Maroko, dengan angka 2-0 di semifinal. Skuad Deschamps berhasil mencapai final Piala Dunia keempat mereka dalam tujuh turnamen, setelah memenangkan kompetisi pada 1998 dan 2018, namun kalah di final pada 2006.

Namun persiapan mereka terhambat oleh serangan penyakit.

Gelandang Adrien Rabiot, bek Dayot Upamecano dan pemain sayap Kingsley Coman termasuk di antara mereka yang berjuang melawan penyakit.

"Kami memiliki beberapa kasus gejala mirip flu," kata Deschamps. “Kami berusaha untuk berhati-hati agar tidak menyebar dan para pemain telah berusaha keras di lapangan dan jelas sistem kekebalan mereka menderita.

"Kami mengambil semua tindakan pencegahan yang diperlukan, berusaha memastikan itu tidak menyebar tetapi kami harus mengambil tindakan pencegahan terhadapnya."

Fakta-fakta pertandingan:

Apa yang bisa diharapkan penggemar Piala Dunia di Qatar?

Qatar, yang memiliki populasi 2,9 juta jiwa, merupakan salah satu negara terkaya di dunia, karena ekspor minyak dan gasnya.

Negara ini sudah membangun tujuh stadion untuk pertandingan internasional ini, dan telah memperbarui seluruh kota untuk menyambut pertandingan final.

Lebih dari 100 hotel baru, kereta bawah tanah baru, dan jalan-jalan baru juga telah dibangun.

Panitia penyelenggara mengestimasikan sebanyak 1,5 juta orang akan membanjiri pertandingan final Piala Dunia 2022.

Qatar merupakan negara Muslim konservatif, dan para penggemar sepak bola telah diperingatkan agar berhati-hati menjaga perilaku mereka.

Ada sejumlah pembatasan pada minuman beralkohol. Biasanya, minuman beralkohol hanya bisa dibeli di bar dan hotel mewah. Harga satu gelas besar bir bisa mencapai Rp180.000 ($13).

Namun, panitia mengatakan minuman beralkohol dapat dijual di area pengunjung selama turnamen diselenggarakan.

Nilai hadiah untuk juara Piala Dunia 2022

Saksikan video di bawah ini:

Kroasia kalahkan Maroko

Sumber gambar, Getty Images

Finis di posisi tiga besar untuk ketiga kalinya bagi Kroasia di Piala Dunia memiliki "lapisan emas", kata bos Zlatko Dalic setelah timnya meraih kemenangan atas pembuat sejarah, Maroko.

Empat tahun lalu, Dalic membawa Kroasia di posisi kedua, usai kalah dari Prancis di final.

Prestasi yang dicapai oleh Kroasia mengukuhkan status mereka sebagai salah satu negara elit sepak bola, di mana dalam debut Piala Dunia tahun 1998 mereka finis di tempat ketiga.

Di awal pertandingan Kroasia vs Maroko, Josko Gvardiol memberi Kroasia keunggulan pada menit ketujuh dengan sundulan yang luar biasa, tetapi Achraf Dari menyamakan kedudukan hanya dua menit kemudian dengan menyundul bola dari jarak dekat.

Mislav Orsic mencetak gol kedua untuk Kroasia tiga menit sebelum babak pertama berakhir. Sampa akhir pertandingan skor tetap sama 2-1 untuk Kroasia.

Dalic berkata: "Kami memenangkan medali perunggu dan memiliki lapisan emas, seperti kami telah memenangkan medali emas malam ini.

"Berjuang untuk memperebutkan tempat ketiga play-off dan kalah akan menjadi bencana. Ini adalah akhir dari sebuah siklus, akhir dari sebuah perjalanan. Para pemain saya berusaha keras dan untuk itulah kami bekerja."

Ini adalah pertandingan yang tidak ingin diikuti oleh tim mana pun, tetapi pada akhirnya Kroasia, negara dengan populasi di bawah empat juta, bisa berpuas diri dengan penampilan luar biasa lainnya di panggung global.

Sementara itu, Maroko mengukir sejara dengan menjadi tim Afrika pertama yang mencapai semifinal dan para pemain serta pendukung mereka yang bersemangat telah menyemarakkan turnamen ini.

Para pendukung mereka bernyanyi dan menabuh genderang sepanjang pertandingan dan, meskipun dikalahkan oleh juara bertahan Prancis di semifinal, lalu oleh Kroasia, mereka akan mengingat kembali pencapaian di Piala Dunia dengan kenangan indah.

Walid Reragui, pelatih Maroko berkata: "Keraguan ada di benak semua orang sebelum turnamen ini, tetapi kami telah melangkah lebih jauh dari yang diharapkan dan itu akan menjadi contoh di masa depan.

“Sesuatu yang menyentuh saya adalah ketika saya melihat foto anak-anak karena sepak bola membuat orang bermimpi. Kami membuat anak-anak bermimpi, kami menjaga mimpi itu tetap hidup.

"Anak-anak di Maroko dan di seluruh dunia bermimpi memenangkan Piala Dunia dan itu lebih berarti bagi saya daripada memenangkan pertandingan apa pun di Piala Dunia.

"Kami telah membuat pencapaian yang fantastis tetapi kami ingin melakukannya lagi. Jika kami dapat terus mencapai semifinal atau perempat final secara reguler, suatu hari kami akan menjuarai Piala Dunia."

Mengapa Qatar dipilih sebagai tuan rumah Piala Dunia?

Pada 2010, Qatar mendapat posisi tuan rumah Piala Dunia setelah memenangkan pemungutan suara dari 22 anggota eksekutif FIFA. Qatar mengalahkan pesaing lainnya yaitu Amerika Serikat, Korea Selatan, Jepang, dan Australia.

Qatar merupakan negara Arab pertama yang menjadi tuan rumah pesta olahraga dunia bergengsi.

Qatar dituding menyuap pejabat FIFA sebesar Rp54,2 miliar ($3.7 juta) untuk mengamankan dukungan sebagai tuan rumah, akan tetapi Qatar dibebaskan dari tuduhan ini setelah penyidikan berjalan selama dua tahun.

Argentina berhasil memenangi gelaran Piala Dunia 2022 Qatar. Gelar ini diraih Messi cs setelah mengalahkan Timnas Prancis lewat drama adu penalti 4:2. Lalu berapa sih hadiah bagi jawara Piala Dunia?

Dilansir detikTV, Senin (19/12/2022), pemenang Piala Dunia akan mendapatkan hadiah yang cukup besar. Selain trofi, juara Piala Dunia akan mendapatkan hadiah uang sebesar USD 42 juta atau sekitar Rp 655,2 miliar dengan perhitungan kurs Rp 15.000/dolar AS.

Hadiah berupa uang tidak hanya diberikan bagi juara Piala Dunia saja. Tetapi, juga untuk juara keduanya bahkan Timnas yang sempat gugur di babak penyisihan masing-masing akan mendapatkan hadiah uang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut rincian besaran hadiah uang bagi tim peserta Piala Dunia:

Seperti diketahui Messi dkk merebut gelar juara Piala Dunia 2022 tidak dengan mudah. Argentina bahkan harus memulai gelaran Piala Dunia dengan buruk saat dipermalukan Arab Saudi 1:2. Namun anak asuh Lionel Scaloni itu cepat bangkit hingga akhirnya berhasil lolos babak final dan bertemu Prancis.

Di laga final, Argentina sempat memimpin 2:0 lewat tendangan penalti Messi dan sepakan keras Angel de Maria. Tetapi, Memasuki babak kedua Kylian Mbappe dkk terus meningkatkan tempo permainan.

Hasilnya, Prancis berhasil memperkecil ketertinggalan lewat titik putih. Mbappe menjadi eksekutor sukses menjebol gawang yang dikawal Emiliano Martinez. Tidak berselang lama, Mbappe pun berhasil menyamakan kedudukan melalui sepakan poli yang cukup keras.

Bola yang dilesakkan pemain termahal dunia itu tepat melaju ke sudut gawang hingga sulit dijangkau Martinez. Argentina yang tidak ingin gelar juara lenyap begitu saja, berusaha menggempur pertahanan Tim Ayam Jantan.

Hasilnya, sepakan dari depan gawang mengubah kedudukan menjadi 3:2. Tetapi, saat pertandingan hampir rampung, pemain Argentina melakukan hands ball di kotak penalti. A

Wasit pun menghadiahi Les Blues dengan penalti yang dieksekusi sempurna oleh Mbappe. Hasil imbang bertahan hingga babak perpanjangan. Tim pun harus menentukan kemenangan lewat adu tos, dan Argentina berhasil memenangkan adu tos-tosan ini dengan skor 4:2.

Kemenangan Argentina ini sekaligus menghapus dahaga gelar juara Piala Dunia selama 36 tahun

Timnas Argentina yang disebut juga dengan tim Tango atau La Albiceleste ini akhirnya dinyatakan sebagai pemenang seri Piala Dunia 2022 Qatar setelah duel sengitnya melawan Prancis berakhir.

Final Piala Dunia Qatar 2022 ini memang dibilang seru banget karena kedua tim Argentina dan Prancis mendapatkan skor imbang dengan 3-3 sampai babak extra time selesai dan masuk ke adu penalti!

Lionel Messi sebagai pemain andalan Argentina mencetak dua gol di menit ke-23 (pen) dan 108. Gol dari Angel Di Maria juga menyumbang skor di menit ke-36. Namun, tim jagoan Prancis Kylian Mbappe membalas ketiga gol tersebut di menit ke 80 (pen), 81, dan 118.

Ketika adu penalti, tim Tango pun menunjukkan keunggulannya atas Prancis dan menjadi pemenang Piala Dunia kali ini.

Baca Juga: Argentina Juara, Ini Hasil Piala Dunia 2022!

Fyi, kekuatan timnas Argentina sudah cukup terlihat dari beberapa kali menang tanpa balas sepanjang Piala Dunia Qatar 2022 ini ketika melawan Meksiko, Polandia, dan Kroasia, lho!

Tim Argentina sendiri juga sempat mengejutkan publik di awal Piala Dunia 2022 Qatar lantaran kalah melawan timnas Arab Saudi di babak fase grup.

Namun, tim Tango mengejar ketertinggalan poin dengan memenangkan duel-duel selanjutnya hingga lolos sampai ke babak final.

Selain itu, La Albiceleste juga sudah dua kali masuk ke adu penalti tapi berhasil unggul melalui tendangan para pemainnya, termasuk pada babak final Piala Dunia kali ini.

Eits, ada fakta menarik tentang adu penalti di babak final Piala Dunia, lho! Cek faktanya berikut ini, yuk!

Video: Warga RI Mau Good Looking, Industri Kosmetik RI Makin Glowing