Geologis Negara Jepang

Geologis Negara Jepang

Jam Kerja dan Hari Libur

Jam kerja bank, kantor pos, dan mal, juga museum, taman, dan layanan serta ruang publik lainnya di Jepang mungkin berbeda dengan yang berlaku di negara asal Anda. Jam kerja di seluruh negara ini bisa jadi berbeda-beda pula.

Berikut adalah panduan dasar untuk beberapa bisnis dan layanan yang lebih umum. Namun, pastikan untuk memeriksa situs masing-masing untuk mengetahui jam buka dari tempat atau fasilitas yang ingin Anda kunjungi.

Bersama dengan libur nasional reguler, ada periode liburan yang lebih panjang ketika hampir seluruh warga Jepang mengambil cuti dari kantor dan pergi ke pantai, pegunungan, atau kembali ke rumah keluarga. Minggu akhir Desember hingga minggu pertama Januari, Minggu Emas, yaitu beberapa hari pada akhir April hingga Mei, dan hari libur Obon pada pertengahan Agustus adalah tiga dari periode liburan utama. Banyak tempat bisnis yang tutup selama beberapa hari pada sekitar Tahun Baru. Minggu Emas memberikan kesempatan wisata domestik maupun internasional, sedangkan selama Obon banyak orang Jepang pergi ke rumah keluarga mereka yang terletak di daerah pedesaan negara ini.

Lalu lintas dan resor biasanya luar biasa sibuk selama waktu-waktu ini, jadi pastikan untuk memesan tiket atau hotel sejak awal. Secara umum, shinkansen, kereta ekspres, bus malam, dan bentuk transportasi jarak jauh lainnya seringnya bisa dipesan hanya satu bulan sebelumnya dari tanggal perjalanan Anda. Ini berarti akan ada persaingan ketat karena orang-orang mencoba mendapatkan tiket untuk hari pertama liburan. Pastikan untuk melakukan pencarian secara menyeluruh dan membuat susunan rencana yang diperlukan.

Tanggal pada kalender ini adalah hari libur bank, jadi antisipasi tutupnya tempat-tempat dan kepadatan transportasi. Untuk hari-hari yang lebih kental dengan nuansa budaya dan keagamaan, periksa festival dan acara regional.

Inggris (1811-1816)

Ilustrasi. Inggris adalah salah satu negara yang pernah menjajah Indonesia. (Wikipedia)

Setelah mengalahkan Prancis, Inggris menjadi negara yang pernah menjajah Indonesia pada 1811-1816. Inggris melalui Stamford Raffles mulai menata Indonesia.

Inggris menghapus sistem monopoli perdagangan yang pernah diterapkan Belanda. Begitu juga dengan sistem tanam paksa dan menggunakan sistem yang lebih adil.

Raffles bahkan menunjuk bupati lokal menjadi bagian dari pemerintahan. Lalu melahirkan sistem sewa tanah. Selanjutnya, negara Eropa itu membagi kewilayahan di Pulau Jawa.

Namun, belum rampung penataan itu, Belanda kembali datang. Belanda yang berhasil mengalahkan Inggris akhirnya menguasai lagi Indonesia.

Jepang (1942-1945)

Usai kekalahan di rangkaian Perang Dunia II, Belanda pun angkat kaki dari Indonesia. Jepang kemudian mengambil alih dan berjanji akan memerdekakan Indonesia.

Nyatanya, Jepang justru menjajah Indonesia selama 3,5 tahun. Kendati singkat, namun kekejamannya tidak kalah dari Belanda.

Jepang bahkan menerapkan sistem kerja paksa alias romusha terhadap rakyat Indonesia. Selain itu, Jepang juga membangun organisasi militer dan memaksa rakyat untuk ikut agar bisa menjadi sumber daya perang melawan Amerika Serikat dan sekutunya di Perang Dunia II.

Negara yang pernah menjajah Indonesia ini akhirnya angkat kaki setelah Kota Hiroshima dan Nagasaki dibom AS pada 15 Agustus 1945. Momen ini digunakan para pejuang Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.

Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida di The Apurva Kempinski Bali, Senin, 14 November 2022. Presiden Jokowi mengajak PM Kishida bersama-sama menyukseskan KTT G20 agar hasilkan deklarasi bersama.

“Harapan dunia sangat besar terhadap G20 sebagai katalis pemulihan global. Kesuksesan G20 merupakan collective responsibility dari seluruh negara G20,” ucap Presiden Jokowi.

Terkait kerja sama ekonomi dengan Jepang, Presiden Jokowi mendorong penyelesaian IJEPA (Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement). “Kinerja kerja sama ekonomi kita cukup baik. Saya yakin kinerja ini akan dapat lebih baik jika kita dapat selesaikan IJEPA segera,” ungkap Presiden Jokowi.

Hal lain yang dibahas Presiden Jokowi yaitu mengenai pembangunan infrastruktur. Presiden Jokowi mengapresiasi penandatanganan nota kesepahaman kelanjutan MRT fase 1 hari ini dan kerja sama studi MRT fase 3 akhir Oktober lalu.

“Saya harapkan dukungan Yang Mulia agar proyek MRT bisa selesai tepat waktu,” ucap Presiden.

Kerja sama di kawasan juga menjadi hal yang diperbincangkan dalam pertemuan bilateral tersebut. Presiden Jokowi mengatakan, keketuaan ASEAN oleh Indonesia bertepatan dengan peringatan 50 tahun ASEAN-Jepang. Presiden menggarisbawahi pentingnya untuk terus menjaga stabilitas dan perdamaian di kawasan dan membangun industri hijau di kawasan.

“Saya mendorong implementasi konkret sinergi ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) dengan Free and Open Indo-Pacific (FOIP). Tahun depan, Indonesia juga akan mendorong engagement negara Pasifik dengan ASEAN. Indonesia juga ingin mengajak Jepang mempererat kerja sama dengan negara-negara di Pasifik,” jelas Presiden Jokowi.

Turut hadir mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan tersebut yaitu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri ESDM Arifin Tasrif, dan Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri Abdul Kadir Jailani. (Humas Kemensetneg)

Berikut cara menonton duel antara Indonesia vs Jepang yang akan disiarkan secara online di lima benua berbeda.

www.sportcorner.id - Berikut cara menonton duel antara Indonesia vs Jepang yang akan disiarkan secara online di lima benua berbeda.

Skuad Garuda akan menjamu Timnas Jepang di laga lanjutan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Duel antara Indonesia vs Jepang akan berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada Jumat (15/11/2024) pukul 19.00 WIB.

Jelang matchday kelima di ronde ketiga tersebut, akun Instagram resmi Timnas Indonesia mengumumkan bahwa pertandingan nanti akan disiarkan ke 141 negara di zona waktu yang berbeda.

Sebelumnya, jumlah negara yang menyiarkan penampilan Timnas Indonesia di ronde ketiga ini hanya 48 saja. Lalu, di laga lanjutan Grup C ronde ketiga antara China vs Indonesia, bertambah menjadi 141 negara.

Baca Juga: [Jadwal Lengkap Pertandingan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia]

Indonesia akan menyiarkannya di tiga zona waktu berbeda, yakni di Gunung Sugih pada pukul 19.00 WIB, di Langowan pukul 20.00 WITA, dan di Salahutu pukul 21.00 WIT.

Bagi para penggemar sepakbola Tanah Air yang ingin menyaksikan siaran live streaming laga China vs Indonesia secara gratis, maka dapat mengakses kanal RCTI, MNC Vision, dan Vision+.

Pertandingan akan disiarkan secara global di lima benua berbeda, dimana 32 negara benua Asia (AFC), 17 negara Oseania (OFC), 26 dari Eropa (UEFA), dan 19 asal Afrika (CAFF).

Sisa 47 negara lainnya berasal dari gabungan Amerika Utara, Tengah, dan Karibia (CONCACAF) dan Amerika Selatan (CONMEBOL).

Bagi suporter yang berada di Tunis dapat menonton pukul 13.00 waktu setempat. Lalu, Bethlehem dan Kyiv akan menyiarkan pukul 15.00. Kota Baku dan Dubai akan menyiarkan pada pukul 16.00, sedangkan New Delhi pukul 17.30.

Baca Juga: [Update Nilai Pasar Timnas Indonesia usai Kevin Diks Bergabung: Meroket]

Para penonton yang berlokasi di Kuching dapat menyaksikan pukul 20.00. Kota Seoul akan melakukan siaran pada pukul 21.00. Brisbane akan menyiarkan pukul 22.00.

Spanyol (1521-1529)

Masa penjajahan Spanyol berlangsung cukup singkat, sekitar 1521-1529 di tengah penguasaan Nusantara oleh Portugis. Kala itu, Spanyol juga menginjakkan kaki di Maluku dan bersekutu dengan Kerajaan Tidore.

Kedatangan Spanyol rupanya mengusik Portugis karena mengancam penguasaan bisnis di Indonesia. Padahal, mereka punya wilayah jajahan dan sekutu yang berbeda.

Akhirnya, perlawanan antara kedua penjajah pun terjadi. Mereka akhirnya berdamai melalui Perjanjian Saragosa pada 1529. Menurut perjanjian tersebut, Spanyol harus meninggalkan Maluku dan boleh mengambil kekuasaan ke utara Indonesia, yaitu Filipina.

Sementara Portugis tetap berada di Maluku. Akhirnya, negara yang pernah menjajah Indonesia itu pun harus angkat kaki dari Nusantara.

Belanda (1602-1942)

Negara yang pernah menjajah Indonesia selanjutnya adalah Belanda. Bahkan, penjajahan dilakukan selama 350 tahun dan menjadi penjajahan terlama di Indonesia.

Alasan utama penjajahan Belanda adalah untuk menguasai wilayah penghasil rempah-rempah. Belanda pun mengalahkan Portugis dan membangun bisnis di dalam negeri melalui perusahaan dagang mereka, Verenigde Oostindische Compagnie (VOC) pada 1602.

Belanda tidak hanya memanfaatkan Indonesia dengan menguasai sumber daya alam, namun juga sumber daya manusia untuk berperang. Salah satu kebijakan Belanda yang sangat membuat rakyat Indonesia menderita adalah cultuurstelsel atau sistem tanam paksa.

Kebijakan ini berisi aturan penguasaan tanah, pekerja, hingga hasil panen rakyat untuk Belanda. Tak heran, banyak bentuk perlawanan dari rakyat kepada para penjajah Belanda, namun kerap gagal.

Bahkan, dominasi Belanda di Indonesia bisa mengalahkan penjajah lain yang juga sempat datang ke Nusantara. Masa penjajahan Belanda baru berakhir setelah kalah dari Jepang dalam rangkaian Perang Dunia II. Jepang pun mengambil alih kekuasaan di Indonesia.

Negara yang pernah menjajah Indonesia lainnya, lanjut halaman dua...

Prancis (1806-1811)

Prancis menjadi negara yang pernah menjajah Indonesia ketika VOC Belanda mengalami krisis. Hal ini membuat Prancis sempat menguasai Nusantara.

Raja Prancis Louis Napoleon pun menunjuk Marsekal Willem Daendels menjadi Gubernur Jenderal Hindia Belanda pada 1808.

Masa kepemimpinan Daendels sangat kejam sampai mendapat berbagai kecaman. Salah satunya membangun jalan dari Anyer sampai Panarukan. Akhirnya, ia digantikan oleh Jan Williem Janssens.

Namun, masa penjajahan Prancis tidak lama. Sebab, para penjajah dari Inggris berhasil mengalahkan Prancis pada 1811. Prancis pun harus menyerahkan kekuasaan di Batavia kepada Inggris.

Daftar 141 Negara yang Siarkan Laga Indonesia vs Jepang:

©2024 iStockphoto LP. Desain iStock adalah merek dagang iStockphoto LP.

Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!

Indonesia pernah dijajah oleh enam negara sebelum memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Negara yang pernah menjajah Indonesia, yaitu Portugis, Spanyol, Belanda, Prancis, Inggris, dan Jepang.

Alasan penjajahan ini beragam. Mulanya, mereka ingin menguasai sumber daya alam Indonesia yang kaya akan rempah-rempah dan hasil bumi lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penguasaan sumber daya alam ini bukan semata-mata untuk mereka manfaatkan dalam kehidupan sehari-hari saja, namun juga untuk dijual lagi ke bangsa lain. Dengan begitu, mereka bisa membangun bisnis yang menguntungkan.

Maka tak heran bila para negara yang pernah menjajah Indonesia biasanya mengincar daerah-daerah strategis di Tanah Air, seperti yang kaya dengan rempah sampai dekat pelabuhan.

Tak sedikit pula teori yang menyatakan penjajahan ini dilakukan untuk turut menyebarkan kepercayaan agama Katolik dan Kristen ke Nusantara.

Daftar Negara yang Pernah Menjajah Indonesia

Laskar Bambu Runcing bersiap menghadapi Belanda, negara terlama yang pernah menjajah Indonesia. (via REUTERS/ANRI/IPPHOS)

Berikut enam negara yang pernah menjajah Indonesia di masa lalu.

Portugis (1509-1595)

Portugis merupakan negara yang pertama kali menjajah Indonesia pada 1509-1595. Mulanya, Portugis memang sudah mempunyai jaringan perdagangan yang besar di Malaka.

Namun, Alfonso de Albuquerque mengirim ekspedisi yang dipimpin Antonio de Abreu untuk mencari daerah kaya rempah-rempah di Nusantara. Mereka pun menemukannya di Maluku.

Portugis kemudian meminta izin dan membangun kerja sama dengan kerajaan-kerajaan di Maluku, salah satunya Kerajaan Ternate.

Mereka pun diterima dan punya hubungan baik sampai akhirnya retak karena Portugis justru melanggar kesepakatan dan menerapkan sistem monopoli perdagangan yang tidak sehat.

Rakyat Maluku di bawah pimpinan Sultan Baabullah pun melakukan perlawanan dan berhasil menaklukkan Portugis pada 1584.

Para penjajah dari Belanda yang tiba-tiba datang ke Nusantara memanfaatkan situasi perlawanan ini dan turut mengalahkan Portugis, sehingga mereka angkat kaki dari Indonesia.